Tuesday, July 21, 2015

Mengenal Tanda-tanda dan Penyebab Penyakit HIV / AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia.Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum tentu membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat sunik dengan orang lain.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, Kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV didalam tubuh sehingga bisa sehat kembali.

Mengapa AIDS perlu di perhatikan khusus?
  • Belum ada obat untuk menyembuhkan dan belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi HIV.
  • Pengidap HIV menjadi pembawa virus dan dapat menularkan penyakit seumur hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.
  • Biaya pengobatan mahal harus seumur hidup.
  • Menurunkan mutu sumber daya manusia dan produktivitas kerja, sehinga dapat mengganggu perekonomian negara.
  • Penyakit ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks dan penggunaan jarum suntik tekontaminasi HIV pada pengguna narkoba suntik (penasun).
Apakah perbedaan antara pengidap HIV positif dengan penderita AIDS?
  • Pengidap HIV positif adalah seseorang yang telah terinveksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat dan tidak menunjukan gejala penyakit apapun.
  • Penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, setelah sekian waktu terinveksi HIV.
  • Perjalanan waktu sejak seseorang tertular HIV hingga menderita AIDS dapat berlangsung lama, yaitu sekitar 5 sampai 10 tahun. 
Cara penularan
  • Lewat darah
Melalui tranfusi darah / produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV , yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntik, melalui pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain, misalnya : penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tatto dan facial wajah.
  • Lewat cairan mani dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetrative (penis masuk ke dalam vagina atau anus). Tanpa mengguanakan kondom sehingga memungkinkan kontak cairan mani atau cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) atau kontak cairan mani yang terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
  • Lewat air susu ibu
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, kemudianmenyusui bayinya dengan ASI, kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother to Child Transmission) ini berkisar 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu positif kemungkinan ada 3 bayi lahir dengan HV positif.

HIV Tidak Ditularkan dengan Cara :
  1. Berpelukan, berjabat tangan
  2. Pemakaian toilet, washtafel, atau kamar mandi bersama.
  3. Berenang di kolam renang.
  4. Gigitan nyamuk atau serangga lain.
  5. Membuang ingus, batuk atau meludah.
  6. Pemakaiaan piring, alat makan/minum atau makan bersama-sama.
Pencegahan Penularan :
  1. Berpantangan seks (abstinen)
  2. Menghindari hubungan seks diluar nikah/ berganti-ganti pasangan, selalu setia pada pasangan.
  3. Pemakaian kondom pada mereka yang punya pasangan HIV positif atau transaksi seks beresiko.
  4. Menggunakan jarum suntik dan alat tusuk lainnya yang terjamin sterilitasnya.
  5. Screening (penapisan) darah donor.
  6. Perempuan dengan HIV positif bila ingin memiliki anak agar mengikuti program pencegahan HIV dari ibu ke anak. 
 Apakah Transfusi Darah Aman dari Penularan HIV?

Palang Merah Indonesia dan fasilitas kesehatan lainnya melaksanakan skrining HIV pada setiap darah donor untuk mengetahui ada tidaknya HIV. Bagi orang yang berperilaku risiko tinggi untuk terinfeksi HIV, janganlah sekali-kali menyumbangkan darahnya. Dan bagi penyumbang darah, tidak perlu khawatir akan terinfeksi, karena alat-alat yang digunakan sudah disucihamakan atau hanya sekali pakai. 

Tanda-tanda seseorang terinfeksi HIV

Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah terinfeksi HIV, karena keberadaan virus ini sendiri membutuhkan waktu cukup panjang (5 sampai 10 tahun) untuk mencapai masa yang disebut full-blown AIDS. Adanya HIV dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa terinfeksi HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, makadalam tes perama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan karena tubuh kita membutuhkan sekitar 3 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini dikenal sebagai window period (periode jendela). Dalam masa ini bila seseorang ternyata sudah mempunyai HIV di dalam tubuhnya (walaupun belum dideteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV terhadap orang lain melalui perilaku seks tidak aman atau menggunakan jarum suntik yang tercemar.

Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah :
  1. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat (kurang lebih 6 bulan).
  2. Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
  3. Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
Sedangkan gejala tambahan berupa :
  • Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
  • Kelainan kulit dan iritasi (gatal).
  • Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
  • pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti bawah telinga, leher, ketiak dan lipat paha.
Cara melindungi diri dari infeksi HIV
  1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
  2. Setelah menikah setia pada pasangan anda.
  3. Gunakan kondom apabila pasangan anda HIV positif.
  4. Jangan melakukan hubungan seks dengan orang yang berperilaku seks berisiko, misalnya pekerja seks.
  5. Janganlah menggunakan narkotika dan menggunakan jarum suntik bersama-sama.
Apa yang dapat anda lakukan untuk memerangi HIV dan AIDS?
  1. Bertindaklah menghindari penularan kepada diri sendiri.
  2. Pelajari fakta yang benar tentang HIV dan AIDS, karena banyak beredar anggapan dan pemikiran keliru tentang hal ini.
  3. Hindarkan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA).
  4. Adakan tindakan untukmeningkatkan kewaspadaan.

No comments:

Post a Comment