Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, dimana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya dalah HPV tipe 16 dan 18. HPV tipe ini merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia.
Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan WC umum yang sudah terkena virus HVP, dapat menjangkiti seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik. Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin C dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia < 16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang lama, terlalu dan sering melahirkan.
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu , saat tahap awal perkembangannya akan sulit dideteksi . Oleh karena itu disarankan pada perempuan untuk melakukan test PAP SMEAR setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (Inspeksi Visualdengan asam asetat) dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri dan gejala berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak.
- Pendarahan abnormal pada vagina. ini adalah gejala paling umum. perempuan harus menyadari menstruasi mereka, pendarahan setelah hubungan seksual, becak diantara periode menstruasi.
- Sebuah pendarahan vagina yang abnormal dan tiba-tiba tanpa alasan. Kondisi ini anda harus segera periksa kesehatan ke klinik terdekat agar mengobati kanker rahim tidak terlambat lagi.
- Nyeri panggul. Nyeri panggul ini tidak berhubungan dengan kondisi lain, menstruasi, atau aktivitas fisik bisa menjadi gejala kanker serviks.
- Keputihan. ketika anda mengamati bahwa anda memiliki keputihan yang tidak biasa dan sering , mungkin menjadi salah satu gejala kanker. Ini merupakan gejala umum yang berkaitan dengan kondisi perempuan.
- Peningkatan frekuensi kencing. Bila anda sering buang air kecil , terutama jika anda tidak hamilmaka mungkin ada kemungkinan bahwa anda memiliki kanker serviks.
- kesulitan dalam buang air kecil. Ketika ada rasa sakit atau kesulitan saat buang air kecil, saatnya anda pergi kedokter dan chek up. Ini memungkinkan juga merupakan gejala ISK (infeksi saluran kemih) tetapi untuk memastikan , mencari info dari dokter untuk segera ditangani.
- Gangguan pencernaan. Ketika wanita menalami sembelit kronis dan merasa benjolan bahkan rasa sakit saat anda buang air besar.
- Nyeri selama hubunga seksual. Bila anda merasa sakit yang tidak diinginkan selama hubungan seksual, anda mungkin menderita kanker serviks.
- Kehilangan nafsu makan. Penurunan mendadak nafsu makan juga dapat menjadi tanda kanker serviks.
- Kelelahan. Bahkan ketika anda beristirahat tapi anda merasa stress dan merasa lelah sepanjang waktu, kemungkinan ini tanda dari kanker serviks.
Selain itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk kaum wanita dalam hal mencegah kanker serviks, yaitu :
- Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yanga cukup nutrisi dan bergizi.
- Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan.
- Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor.
- Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini.
- Hindari hubungan intim saat usia dini.
- Selalu setia pada pasangan anda, jangan bergonta ganti pasangan apalagi diikuti dengan berhubungan intim.
- Lakukan pemeriksaan pap smear minimal selam 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim.
- Jika anda belum pernah melakuakan hubungan intim, sebaiknya ada baiknya melakukan vaksinasi HPV.
- Perbanyaklah mengkonsumsi makanan sayuran yang kandungan betakarotennya cukup banyak, konsumsi vitamin C dan E.
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakuakan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada kata lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.
No comments:
Post a Comment