Friday, October 2, 2015

Bagaimana Proses Terjadinya Penyakit Diabetes Mellitus?? Kenali Tanda dan Gejalanya

Gaya hidup sehat yang seringkali diabaikan oleh kebanyakan orang membuat berbagai macam penyakit hinggap dan merugikan tubuh anda salah satunya penyakit diabetes. Diabetes merupakan salah satu penyakit yan menyerang tubuh manusia juga kerap dialami oleh banyak orang, penyebabnya antara lain dari keturunan dan juga kebiasaan hidup sehari-hari yang mungkin kurang seimbang sehingga penyakit ini timbul dan menyerang tubuh seseorang. 

Menurut ahli medis, setiap makanan yang disantap akan berubah menjadi energi. Dalam lambung dan usus makanan akan diuraikan menjadi jenis gula yaitu glukosa. Organ pankreas dalam tubuh akan menghasilkan insulin yang memecah gula dan mengalirkannya ke dalam sel-sel tubuh. Kemudia gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.

ketika seseorang menderita diabetes, maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Hal inilah yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang letaknya disamping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada dalam dinding sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Maka pankreas yang tidak berfungsi normal lagi akan menghasilkan jumlah insulin yang tidak cukup sehingga terjadi penimbunan gula dalam darah dan inilah proses terjadinya diabetes.



PENYEBAB PENYAKIT DIABETES


Selain disebabkan oleh faktor keturunan, penyakit diabetes juga dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup seseorang tidak sehat. Faktor gaya hidup tersebut diantaranya :
  • Teh Manis
Penjelasan sederhana, tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori. Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori, ujung-ujungnya obesitas dan diabetes.
  • Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi penyakit degenerativ separti kardiovaskuler,diabetes mellitus, dan stroke.
  • Suka Ngemil
 Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal cemilan tersebut  mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peran dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
  • Kurang Tidur
Jika kualitas idur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari unuversiti of chicago mengungkapkan kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan  tubuh memproses glikosa menurun dratis. Artinya risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga sejenis hormon dalam darah yang memic nafsu makan. Didorong rasa lapar penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula naik.
  •  Malas Beraktifitas Fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90% dalam 20 tahun ke depan. Dalam 10 tahun belakangan ini jumlah penyakit diabetes di Hanoi, Vietnam berlipat ganda sebabnya di kota ini masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda. Kesimpulannya mereka yang sedikit aktifitas fisik memiliki resiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda , jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
  • Sering Stress
Stress sama seperti banjir harus dialirkan agar tidak terjadi besar. Saat stress datang tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karean stress berkepanjangan tanpa jalan keluar sama saja bunuh diri pelan-pelan.
  • Kecanduan Rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa resiko perokok aktiv terhadap diabetes naik sebesar 22%. Disebutkan pula bahwa naiknya resiko tidak cuma disebabkan oleh rokok. Tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
  • Menggunakan Pil Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin atau progestin saja. Pil kontrasepsi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Kerja hormon pil kontrasepsi berlawana denga kerja insulin. Karena kerja insulin dilawa pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalulama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
  • Takut Kulit Jadi Hitam
Menurut jurnal diabetes care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium beresiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. 20 menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama 3 hari. Vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh termasuk gula darah.
  • Keranjingan Soda
Peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. para peneliti mengatakan kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

GEJALA DAN TANDA-TANDA AWAL PENYAKIT DIABETES

Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya sering tidak dirasakan dan tidak disadar oleh penderita. beberapa keluhan da gejala yang perlu mendapat perhatian diantaranya :

KELUHAN KLASIK
  • Penurunan berat badan dan rasa lemah
Penurunan berat badan yang berlangsung dalam waktu relativ singkat harus menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah karena diabetes disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus.
  • Banyak kencing
Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada waktu malam hari.
  • Banyak minum
Rasa haus amat sering dialami oleh penderita diabetes karena banyaknya cairan yang kelau melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah tafsirkan. Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu penderita minum banyak air.
  • Banyak makan
Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, oleh sebab itu penderita sering merasa lapar.

KELUHAN LAIN
  • Gangguan saraf tepi / kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutab terutama pada kaki diwaktu malam, sehingga mengganggu tidur.
  • Gangguan penglihatan
Pada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik.
  • Gatal atau bisul
 Kelainan kulit berupa gatal atau bisul biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payu dara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti.
  • Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara langsung terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu membicarakan masalah seks apalagi menyangkut kemampuan atau kejantanan seseorang.
  • Keputihan
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang - kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan.

DIAGNOSIS
Apabila ditemukan gejala dan tanda-tanda seperti diatas sebaiknya segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi. Diagnosis diabetes mellitus hanya bisa ditegakkan setelah terbukti dengan pemeriksaan glukosa darah. Pemeriksaan dengan air seni sering kurang dapat dipercaya karena beberapa keadaan dapat menyebabkan negativ maupun positif palsu.

PENGOBATAN
Tujuan utama pengobatan diabetes mellitus yaitu :
  1. Mengembalikan konsentrasi glukosa darah menjadi senormal mungkin agar penyandang DM merasa nyaman dan sehat.
  2. Mencegah atau memperlambat timbulnya komplikasi
  3. Mendidik penderita dalam pengetahuan dan motivasi agar dapat merawat sendiri penyakitnya sehingga mampu mandiri.
 Mengingat sifat diabetes mellitus yang menahun, tak dapat dipungkiri bahwa edukasi yang terus-menerus dan berkesinambungan menjadi sangat penting. Pada akhirnya tujuan pengobatan diabetes mellitus harus ditetapkan bersama antara penyandang DM dengan tim yang mengelola.

Betapa seriusnya penyakit diabetes yang menyerang penyandang DM dapat dilihat pada setiap komplikasi yang ditimbulkan. Lebih rumit lagi, penyakit diabetes tidak menyerang satu alat saja tetapi berbagai komplikasi dapat diidap secara bersamaan, diantaranya jantung diabetes, ginjal diabetes, mata diabetes, saraf diabetes, dan kaki diabetes.

Pencegahan penyakit diabetes mellitus sangat penting mengingat sifat penyakit ynang menahun dan bila telah timbul komplikasi, biaya perawatanya sangat mahal. Masyarakat perlu dilibatkan dalam program pencegahan dan pengelolaan penyakit diabetes ini. Dengan pengetahuan yang memadai masyarakat dilibatka dalam program skrinning kasus baru terutama pada kelompok resiko tinggi untuk timbulnya penyakit diabetes mellitus,disebut dengan pencegahan primer.

Sementara itu untuk kelompok masyarakat yang telah menjadi penyandang diabetes dapat diajak melakukan pencegahan mandiri terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi disebut pencegahan sekunder atau mencegah berlanjutnya komplikasi menjadi lebih buruk atau fatal, disebut pencegahan tersier. Dengan program pencegahan pada tingkat manapun akan sangat membatu penyandang D dan keluarga serta masyarakat  secara keseluruhan.

1 comment: