Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen berkaitan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini sifatnya sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal. Ikatan CO dan Hb dalam darah akan membentuk karboksi hemoglobin. Ini menyebabkan dua hal, yaitu :
- Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manausia akan menurun dratis. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalam proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia.
- Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal. Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot dan sel tulang. Kibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem syaraf manusia.
Kematian yang terjadi akibat keracunan karbon monoksida adalah semacam kematian yang tidak disadari. gejala keracunan karbon monoksida juga dianggap "menyenangkan" karena korban merasa rileks dan berhalusinasi, mirip seperti penggunaan narkoba. Korban keracunan ini sangat jarang bisa menyelamatkan diri dari kondisi yang penuh dengan gas CO. Bahkan kematian yang diakibatkan oleh keracunan gas CO dianggap sebagai "mati indah" karena gejala-gejalanya yang seperti disebutkan diatas. Gas COadalah kompetitor dari hemoglobin oksida (HbO) yang mengikat oksigen. Saat gas CO dihirup berlebihan maka gas tersebut akan terikat kuat dengan hemoglobin dan menghalangi ikatan hemoglobin dengan oksigen. Inilah awal dari keracunan karbon monoksida.
Jika karbon monoksida menghalangi sel ikatan hemoglobin dan oksigen, maka oksigen tidak bisa masuk dalam darah. Akibatnya sel tubuh tidak mendapatkan oksigen. Sel otak adalah sel tubuh yan akan berhenti bekerja jika tidak mendapat oksigen dalam delapan menit. Akibat dari berhentinya otak adalah berhentinya beberapa organ tubuh disamping karena ketiadaan oksigen. Hal inilah yang disebut dengan keracunan karbon monoksida. Otak yang perlahan-lahan berhenti bekerja akan menimbulkan efek seperti rileks, berhalusinasi. Inilah sebabnya banyak yang tidak bisa selamat dari keracunan karbon monoksida.
Paparan karbon monoksida dalam jumlah besar akan menimbulkan gejala seperti keracunan, yakni sakit kepala, rasa mual dan muntah. Gejala ini akan bertambah dengan rasa lelah, mengeluarkan keringat cukup banyak. Pola pernafasan menjadi cepat dan pendek, adanya rasa gugup dan kuranganya fungsi penglihatan. Puncak dari gejala ini adalah berkurangnya kesadaran bahkan hingga pingsan yang sebelumnya ditandai dengan sakit dada yang sangat mendadak. Jika terjadi nyeri dada, maka CO sudah berada di jantung. Banyak kasus kematian akibat keracunan karbon monoksida ini tejadi karena kesulitan bernafas dan edema paru yang disebabkan adanya kekurangan oksigen pada level sel, dimana sel tidak dapat mendapatkan cukup oksigen dari darah karena justru mengikat gas CO.
Salah satu pekerjaan yang apaling beresiko tinggi keracunan karbon monoksida adalah pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran selalu berhubungan dengan asap dan pembakaran yang pada umumnya tidak sempurna. Selain itu adapula tukang cat yang menggunakan cat dengan bahan dasar metilin klorida dapat teracuni oleh zat tersebut karena dapat berubah manjadi CO dalam peredaran darah. Perokok adalah termasuk dari sekian banyak oranga yang sangat beresiko terpapar karbon monoksida. Asap pembakaran tembakau pada umumnya tidak sempurna sehingga banyak mengadung CO.
Sangat sulit untuk mencegah secara penuh masuknya karbon monoksida dalam tubuh. hal ini dikarenakan sifat gas CO ini tidak berwarna, tidak berbaudan tidak menyebabkan gejala apa-apa pada paru-paru pada awalnya. namun sebenarnya gas CO bisa diminimalisir supaya tidak terjadi keracunan pada orang disekitar kita. Yakni caranya adalah dengan memeriksa secara berkala semua saluran yang berhubungan dengan pembakaran dimana ventilasi harus menghadap keluar rumah dan tidak tersumbat. Saluran ini seperti mesin pemanas air, genset dan lain-lain. Selain itu, untuk anda yang memiliki mobil, anda harus memeriksa sistem AC mobil anda dan waspadai kemungkinan kebocoran. Hindari juga menyalakan mobil di dalam garasi tertutup rapat.
Jika ada seseorang yang mengalami keracunan karbon monoksida, maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah membawa korban ke tempat terbuka, bisa diusahakan ke tempat terbuka dan hijau dan jauh dari sumber karbon monoksida. Longgarkan pakaian korban supaya lebih mudah bernafas. Jika memiliki oksigan murni, bisa diberikan kepada korban sebagai pertolongan untuk dihirup. Pastikan korban keracunan masih bernafas dengan menyentuh hidung, denyut nadi dan jantung. Setelah korban siuman, pastikan dalam keadaan tenang karena jika korban terlalu banyak bergerak maka kebutuhan oksigen akan menungkat dan ia akan pingsan kembali. Setelah itu segera bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.